Kamis, 13 Oktober 2011

Lomba Mobil Hemat, Tetapi Tidak Terlalu Lambat

Setelah menunggu 10 tahun, mobil paling irit mengonsumsi bahan bakar minyak memecahkan rekor di arena balap Motegi, Jepang, Minggu (9/10/2011). Pada lomba ke-31 yang diikuti peserta pelajar hingga umum ini, pemenangnya adalah mobil yang mampu menempuh jarak 3.644 kilometer dengan hanya 1 liter bensin, atau terpaut 209 km lebih panjang dari rekor lama, 3.435 km per liter yang dibukukan tahun 2011.
"Meski yang ditempuh hanya 16,8 km, tetapi dengan konversi perhitungan 1 liter maka didapat angka (3.644 km) tersebut," kata Sapto Nugroho, jurnalis warga yang melaporkan lomba bertajuk "Honda Eco Mileage Challenge 2011" dari arena mobil balap Motegi, Jepang. Hasil liputannya ia tulis di sosial media kompas Rabu (12/10/2011) ini.
Menurut Sapto, lomba balap mobil hemat energi ini diadakan untuk menunjang program pendidikan di Jepang sekaligus sarana pengumpulan ide dan penemuan baru bidang industri otomotif. Peserta lomba dibagi ke dalam beberapa kelas sesuai tingkat sekolah yang ada. Hasil terbaik lomba tahun ini untuk tingkat SMP adalah 888 km per liter, tingkat SMA 1.869 km per liter, dan tingkat perguruan tinggi 2.083 km per liter. 
"Lomba kali ini dimenangi kategori umum, yakni 3.644 km per liter, sekaligus memecahkan rekor baru," kata Sapto.
Sapto menjelaskan, cara penentuan pemenang ialah mobil yang paling hemat dalam penggunaan bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama. Satu putaran arena Motegi panjangnya 2,4 km. Peserta diharuskan memutar tujuh kali sehingga jumlah jarak yang ditempuh 16,8 km. Tangki bahan bakar harus dibuat transparan dari bahan gelas sehingga tampak dari luar, sedangkan kecepatan minimal 25 km per jam.
Berapa jumlah peserta dan pelajar serta pencinta otomotif yang terlibat dalam lomba ini? Bagaimana dengan lomba mobil hemat energi yang juga telah dilaksanakan di Indonesia?
Peserta tingkat STM melaju di track dengan kecepatan yang hampir sama
Sekolah Teknik di Indonesia.  Melihat pertandingan ini jadi teringat di Indonesia,  dulu waktu kecil masih ada Sekolah Teknik Pertama tapi sekarang tidak ada lagi, semua diganti SMP.  Jumlah STM di Indonesia juga tidak banyak.  Jepang sebagai  negara maju menjaga dan meneruskan adanya sekolah teknik baik tingkat Pertama maupun tingkat atas seperti STM ( lihat jumlah STM yang ikut 158 sekolah, dan ST Pertama ada 24 sekolah).  Kalau pemerintah Indonesia hanya mengembangakan jenis SMA maka memang arahnya menjadi negara pemakai dan bukan negara penghasil atau pembuat.  Di lain pihak pelaku bisnis atau perusahaan kiranya juga perlu terlibat dalam pendidikan teknik ini yaitu dengan menyediakan fasilitas dan juga penerimaan tenaga kerja secara teratur seperti yang dilakukan oleh Honda.  Pemerintah di Indonesia bisa juga membuat aturan untuk investor agar membuat fasilitas yang menunjang pendidikan teknik di Indonesia.   Semoga pendidikan teknik tingkat menengah di Indonesia juga diperhatikan.
 
Reportase ini diangkat di KOMPAS.COM dengan LINK
http://internasional.kompas.com/read/2011/10/12/14470742/Keren.1.Liter.Bensin.untuk.Jarak.3.5.Kali.Panjang.Pulau.Jawa
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar